Berapa bulan bayi bisa makan pisang?
Pemberian pisang untuk bayi disarankan saat usia 6 bulan atau tepat saat bayi mulai makan makanan padat.
Pisang bisa digunakan untuk menjadi menu makanan pendamping ASI (MPASI).
Sebagian besar jenis buah pisang termasuk makanan segar yang bagus untuk diberikan kepada si Kecil secara langsung tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Namun, ada juga jenis pisang yang harus dimasak sebelum dimakan sehingga tidak boleh langsung diberikan untuk si Kecil
Pastikan buah pisang yang digunakan untuk MPASI sudah matang dan berwarna kuning. Cukup berikan satu buah pisang kecil kepada bayi dalam sehari.
Meski memiliki manfaat yang baik, memberikan buah pisang terlalu banyak kepada bayi malah bisa berakibat buruk. Ya, ia berisiko mengalami sembelit akibat tubuh mendapat terlalu banyak asupan serat pektin dari buah pisang.
Terlalu banyak makan pisang juga bisa membuat si Kecil kekenyangan dan tidak mau makan atau minum yang lain.
Jadi, pastikan asupan harian bayi tetap sesuai guna memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berikut ini panduan selengkapnya ketika memberikan pisang untuk MPASI bayi.
Daftar Manfaat Pisang untuk Bayi
Memberikan pisang untuk bayi bisa membuat Si Kecil kenyang lebih lama. Soalnya, buah ini mengandung karbohidrat dan serat yang cukup mengganjal perutnya. Selain itu, nutrisi buah pisang yang lengkap bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan bayi, di antaranya:
Pisang bisa menjadi sumber energi yang baik untuk bayi karena buah ini kaya akan karbohidrat, protein, dan gula. Dengan tercukupinya kebutuhan energi, Si Kecil pun akan jadi lebih semangat dan aktif bermain.
Buah yang warnanya kuning cerah ini merupakan sumber serat dan prebiotik yang baik sehingga bisa melancarkan pencernaan bayi. Dengan begitu, ia pun bisa terhindar dari sembelit. Prebiotik juga berperan penting dalam mendukung kinerja usus dalam mencerna dan menyerap nutrisi sehingga asupan nutrisi yang diperoleh bayi pun bisa lebih optimal.
Kandungan vitamin C, antioksidan, serta prebiotik pada pisang juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi, lho. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, ia pun jadi tidak mudah sakit.
Berkat kandungan serat, karbohidrat, vitamin dan mineral yang melimpah pada pisang, buah ini cocok dijadikan makanan tambahan atau camilan sehat untuk melengkapi asupan nutrisi yang diperoleh bayi. Dengan asupan gizi yang cukup, Si Kecil pun bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal sehingga terhindar dari stunting, Bun.
Namun, tidak hanya dengan memberikan Si Kecil pisang, kebutuhan gizi Si Kecil juga perlu diperoleh dari berbagai makanan sehat lainnya, ya Bun.
Siapa sangka, ternyata pisang juga baik untuk mendukung fungsi dan perkembangan otak bayi, lho. Ini karena pisang mengandung berbagai nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, dan kolin, yang berperan penting dalam mendukung perkembangan otak bayi.
Pure Pisang Sederhana
Membantu bayi tidur lebih nyenyak
Berdasarkan the American Sleep Association, kandungan pisang seperti kalium, magnesium, dan triptofan bisa membantu meningkatkan kualitas tidur. Akan tetapi, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Untuk bayi usia 10—12 bulan
Bayi usia 1 tahun sudah bisa diajarkan untuk makan sendiri dengan makanan yang lebih padat.
Pada usia ini, Anda cukup mengupas sebagian buah pisang dan langsung memberikannya kepada anak Anda. Cara tersebut bisa membantu bayi untuk mulai belajar memegang makanannya tanpa terlepas.
Namun, pastikan Anda telah menggunting kulit pisang yang telah dikupas terlebih dahulu sebelum memberikannya untuk si Kecil.
Anda juga bisa memotong pisang menjadi berbentuk lingkaran dan meminta si Kecil untuk memakannya menggunakan garpu.
Daging sapi tanpa lemak
Daging sapi tanpa lemak dikenal juga sebagai makanan untuk otak. Sebab, di dalam daging ini terdapat sumber zinc dan zat besi, Bunda.
Zat besi bisa mencegah anemia, yakni kondisi kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan gangguan kesulitan belajar hingga gangguan fokus yang melibatkan otak. Bunda dapat mengonsumsi daging sapi ini selama menyusui dengan porsi yang tepat. Pastikan konsumsi daging yang sudah matang untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Ilustrasi Sayuran Hijau/ Foto: iStock
Sejak masa kehamilan hingga menyusui, Bunda disarankan untuk makan sayuran hijau. Sayuran hijau seperti bayam atau kangkung mengandung lutein dan vitamin K yang berperan penting pada aktivitas otak.
Sayuran hijau juga mengandung antioksidan yang membantu perkembangan otak dan mencegah paparan radikal bebas. Konsumsi sayuran hijau juga bisa meningkatkan kualitas ASI, sehingga memengaruhi asupan nutrisi yang didapat bayi untuk perkembangan fisiknya.
Brokoli merupakan salah satu sayuran hijau yang baik untuk perkembangan otak. Tapi secara detail, brokoli dikenal sebagai 'superfood' untuk otak bayi, Bunda.
Dilansir Mom Juction, brokoli adalah sumber vitamin B yang baik, seperti asam folat, riboflavin dan vitamin B6 yang membantu perkembangan saraf. Konsumsi brokoli memang baik, tapi jangan terlalu banyak karena bisa menyebabkan gas, penyebab masalah lambung.
Oatmeal kaya akan protein dan serat yang baik untuk perkembangan otak dan metabolisme tubuh. Oat juga kaya akan vitamin E, zinc, dan zat besi.
Yogurt untuk bayi cerdas dan gemuk
Bunda bisa mengonsumsi yogurt sebagai camilan sehat saat menyusui nih. Yoghurt banyak mengandung mengandung beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin B1, vitamin B2, kolin, yodium, asam amino penyusun protein, kalsium karbohidrat, dan zat besi.
"Yoghurt merupakan sumber protein yang sangat baik. Sangat mudah juga untuk mengonsumsinya ketika Bunda sedang berpergian sekalipun atau sibuk merawat bayi," kata pemilik Nutrition and Wellness, Alissa Rumsey, M.D, R.D, C.S.C.S, dilansir laman Aaptiv.
Untuk bayi usia 6—7 bulan
Usia bayi 6 bulan merupakan waktu yang paling tepat untuk memperkenalkan bayi pada makan dan minuman selain ASI.
Melansir dari American Academy of Pediatrics, Anda bisa awali dengan memberikan pisang yang sudah dihaluskan atau ditumbuk menjadi bubur (puree).
Anda bisa menambahkan ASI atau susu formula ke dalam bubur pisang agar lebih mudah dicerna oleh bayi.
Untuk membuat bubur pisang, kupas pisang dan potong menjadi beberapa bagian, kemudian hancurkan dengan garpu hingga halus.
Pisang kepok untuk memperkuat sistem imun
Jenis lainnya, ada pisang kepok. Pasti Mama juga sudah tak asing dengan jenis pisang satu ini dong. Meskipun pisang jenis ini agak sedikit keras saat dipegang, tetapi tekstur dagingnya lembut untuk dikonsumsi bayi.
Jika biasanya orang dewasa mengonsumsi jenis pisang ini dengan cara menggoreng atau merebusnya, Mama bisa memberikan pada si Kecil dengan menghaluskannya atau merebusnya terlebih dahulu.
Penting untuk diketahui juga bahwa pisang kepok sangat baik untuk memperkuat sistem imun tubuh. Cocok sekali untuk bayi, bukan?
Kacang almond agar bayi cerdas dan gemuk
Beberapa varietas almond juga tinggi kalsium dan vitamin D yang baik untuk kesehatan tulang, Bunda. Sedangkan, kandungan riboflavin dan L-carnitine dalam almond dapat merangsang aktivitas otak yang memengaruhi kecerdasan. Jenis kacang-kacangan ini juga sering digunakan sebagai makanan untuk menaikkan berat badan.
Beberapa penelitian menemukan, nasi dari beras merah berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Selain itu, sumber karbohidrat ini juga bebas kolesterol dan dapat menambah berat badan karena mengenyangkan.